Pages

Monday, February 1, 2010

Musibah Dalam Dakwah

kiriman WAS


Da'wah itu indah. Tidak mungkin orang yang terjun di dalamnya tidak menikmatinya.Da'wah itu manis, tidak menyakitkan dan tidak ada keletihan di dalamnya dan da'wah itu membuatkan hidup kita bermakna. Kita patut bersyukur kerana Allah swt sentiasa menyelamatkan dan menjaga kita sehingga ke saat ini kita masih berada di sini iaitu di jalan da'wah ini.


Jika kita tidak diperkenalkan, dituntun dan dibimbing olehNya, tentulah hati kita tidak akan terbuka saat kita melihat dan menyaksikan contoh tauladan dari para perintis jalan ini yang :


1. Pancaran keimanannya membuatkan kita terpesona.


2. Kekuatannya mengalahkan kezaliman.


3. Kelembutannya menghancurluluhkan kesombongan.


4. Kata-katanya yang lurus menghunjamkan keyakinan.


5. Peluhnya tidak disedari mengalir deras dari anggota tubuhnya.


6. Senyuman dan kelembutan tidak pernah lepas dari wajah-wajahnya.


7. Keteladanan yang membimbing sehingga kita akhirnya beriltizam bahwa tidak mungkin kita hidup kecuali untuk mengabdi kepada Allah swt.Jalan da'wah ini panjang dan kita memahaminya.


Kemenangan itu hanya milik Allah swt dan ini adalah keyakinan yang membuatkan kita semakin bahagia setiap saatnya. Kadang-kadang jiwa raga ini begitu manja, malas dan berat untuk berangkat :


1. Padahal kita menuju telaga-telaga yang penuh kedamaian yang setiap pertemuannya dinaungi oleh sayap-sayap malaikat.


2. Padahal setiap langkah, kata-kata, contoh perbuatan bahkan getaran hati kita kerana mengingati dan menyebut namaNya mendapat balasan kebaikan.


Maka, kenikmatan mana lagi yang lebih indah? Janji-janji yang tidak mungkin dimungkiri, yang kerap kita baca ketika menekuni kalimat-kalimatNya yang sempurna, begitu indah, besar, dan tidak terbayangkan sehingga kita merenung ;Layakkah kita yang tidak sampai sebesar atom pun dibandingkan dengan hamparan alam semesta luas tanpa jangkauan ini menerima keindahan syurgaNya?


Maka nyatalah kezaliman dan kejahilan manusia yang menyatakan sanggup memikul amanah kepimpinan dunia, amanah yang ditolak untuk dipikul oleh gunung-gunang yang menjulang tinggi.Ketika ini kita menyedari kebodohan kita.


Ketika ini kita memanjatkan penyesalan kita bahwa setelah puluhan tahun yang kita telah jalani, berapa peratus pula habis oleh kesia-siaan yang penuh kerugian, yang mengurangkan tabungan amalan kita yang sedikit sekali itu.


Dari yang sedikit itu, berapa peratuskah yang ikhlas? Dari yang amat sedikit itu, berapa peratuskah yang mungkin telah diridhaiNya?Ataupun mungkin boleh jadi kosong atau sifar secara mutlak?Atau boleh jadi belum ada satupun perbuatan kita yang diridhai olehNya?Kita takut sekali jika terlempar keluar dari jalan ini.Siapa kita jika tanpa da'wah?


Tanpa hidayahNya, kita hanyalah longgokan daging tanpa erti yang menjadi bebanan bagi bumi yang setiap hari kita berjalan di atas permukaannya. Tanpa da'wah kita hanya sampah yang mengotori udara, mengeruhkan air dan merosakkan tanah. Tanpa da'wah kita lebih rendah dari haiwan yang terburuk di dunia.Keadaan kita amat rapuh, lemah dan tidak berdaya sekali. Sungguh kita seringkali berkeluh kesah dan tidak bersyukur….


1. Padahal begitu indah nikmatNya yang kita nikmati setiap hari.


2. Padahal hembusan nafas kita ketika ini masih begitu mudah kita dapatkan tanpa apa-apa pembiayaan dari kita.


3. Padahal jantung ini masih berdegup, otak ini masih boleh berfikir dan hati ini masih diberi kelurusan.


4. Padahal mata ini masih boleh melihat dan telinga ini masih boleh mendengar.


5. Padahal hidung ini masih boleh mencium dan lidah ini masih boleh merasa.


6. Padahal Kerongkong ini masih boleh menelan.


7. Padahal kaki ini masih boleh menjejak dan tangan ini masih boleh menggenggam.


8. Padahal begitu banyak keuntungan yang kita nikmati.


Siapa kita jika tanpa Allah swt?Siapa kita jika tanpa petunjukNya?Kita telah dituntun untuk berada dalam keselamatan dan menikmati indahnya hidup, begitu pula kita telah ditunjukkanNya betapa bahayanya kesesatan dan telah diberi kemampuan untuk dapat membezakan keburukan.Sungguh, siapakah kita jika kita tidak dijadikan seorang muslim olehNya?


Kita mampu merasai manisnya iman, kita telah mencapai keberuntungan ibadah, dan kita telah meneladani jalan petunjuk yang dicontohkan oleh para Nabi.Lihatlah bagaimana kita sekarang ini telah diberi keuntungan yang besar dengan menjadi seorang muslim, bukan satu dari golongan yang dimurkai (Yahudi) dan juga bukan sebahagian dari golongan yang sesat (Nasrani).


Lihat pada masa lalu kita, betapa hinanya kita ketika itu, bila Allah swt tidak memberi petunjukNya kepada kita.Kelembutan yang diberikanNya ke dalam hati-hati kita sungguh merupakan keuntungan terbesar yang amat kita syukuri, tanpanya kita hanya menjadi batu yang sentiasa melukai manusia lainnya.


Nikmat kebenaran yang dipeliharaNya untuk sentiasa berada di dalam hati kita sungguh tidak dapat kita balas dengan apapun kerana ianya begitu mahal nilainya sehingga umur hidup kita yang pendek ini tidak akan mampu kita lunaskan untukNya walaupun hanya separuhnya sahaja.Betapa kita kurang bersyukur.Betapa kita amat durhaka.Betapa kita semua telah mendustaiNya tanpa sedar.Lidah kita sentiasa menyatakan keridhaan untuk menjadikan hanya Ia sebagai Rabb kita dan menjadi seorang Muslim, padahal berapa peratuskah kita telah mengIslamkan perkataan kita, perbuatan kita, langkah kita dan kehidupan kita?


Adakah kita telah menjadi hambaNya? Padahal kita begitu mudah tertipu, lalai dan senang sekali terpedaya.Setiap kali kita mendekatiNya, Ia mendekati kita lebih jauh lagi. Ia yang memiliki semua kemulian mahu mendekatkan kepada kita yang begitu kecil dan hina ini, kita yang hanya menjadi hamba sahayaNya dan kita yang tidak bersih seratus peratus ini. Ya Rabbi, tanpaMu nescaya kami akan tersesat.Dengan kuasaNya kita diselamatkan dari onak duri kehidupan yang telah melukai dan membunuh keimanan ramai orang di sekitar kita. Dengan kekuatanNya, kita berkali-kali diperkukuhkan lagi setelah banyak kali terjatuh. Dengan kebesaranNya, kita menjadi kita seperti yang sekarang ini.Dengan kuasaNya orang-orang mu'min itu dipertemukan dan disatukan dalam satu barisan yang mulia di mata manusia, yang ditakuti musuh, yang keberadaan kesatuannya menggetarkan hati musuh.


Mereka tidak tahu, bahwa Allah swtlah yang menguatkan kita, membuat kita merasa cukup, membuat kita tidak takut kepada mereka dan membuatkan kita tidak mampu mereka rayu dan tidak mampu mereka suap bahkan tidak mampu mereka takut-takuti. Di kala panggilan jihad itu datang dan seruan berjuang itu sampai di telinga mereka, lalu dalam sekejap masa berhimpunlah barisan penegak itu yang bergerak menelusuri celah-celah sempit yang masih terbuka di tengah-tengah kongkongan kezaliman yang semakin menghimpit dengan mengharapkan semoga Allah menurunkan kehancuran kepada si zalim dengan tapak kaki kecil si mu'min.Kini, masanya telah tiba...


Janganlah kita mundur walau sedikitpun. Berhimpunlah dalam barisan-barisan penyeru. Tapi janganlah ada di jalan-jalan ini, mereka yang masih belum yakin, janganlah ada bersama kita mereka yang masih bingung, bimbang, ragu atau takut. Hanya ini yang dipinta :


1. Jangan dustakan Allah swt dan beribadahlah hanya kepadaNya.


2. Jangan khianati Nabi Muhammad saw serta ikutilah sunnahnya dan jangan jadikan kekagumanmu kepada manusia melebihi kekagumanmu kepada beliau.


3. Jangan durhaka pada kebenaran.4. Janganlah mengambil petunjuk selain Al Qur'an dan Hadits.


5. Jangan mengerjakan larangan yang telah kita ketahui.


6. Jangan kita tidak melaksanakan petunjuk yang kita telah dapatkan.


7. Jangan kita abai untuk menunaikan hak anak yatim dan mengherdik mereka.


8. Jangan mengambil harta orang miskin.


9. Jangan berlaku zalim terhadap sesama manusia.


Namun :


1. Akan ada dari kita yang mungkin Allah akan cabut hidayahnya.


2. Akan ada dari kita yang mungkin akan terperdaya oleh Syaitan.


3. Akan ada dari kita yang akan tenggelam dalam hawa nafsu.


4. Akan ada dari kita yang hanya senang dengan duniawi.


Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kami sebagai orang yang menipu diri sendiri, jangan jadikan kami sebagai orang-orang yang rakus dengan dunia, jangan kau jadikan segala kenikmatan menjadi pemberat langkah kami untuk menuju jalanMu. Jadikan kami sebagai orang-orang yang kau selamatkan dari tipu daya dunia. Jauhkanlah kami dari kemalasan, kebakhilan, kesombongan, ujub, riya', sum'ah, ketakutan, kongkongan hutang dan finah manusia. Jadikan kami kuat di hadapan manusia, walau kami tahu lemahnya kami di hadapanMu.